BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pengertian menurut Organisasi
Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization) tahun 1948
menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan
fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan”.
Kesehatan
lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi
kelancaran kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu
tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi
syarat-syarat lingkungan yang sehat. Kesehatan lingkungnan yaitu bagian
integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan
manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.Jadi kesehatan lingkungan
merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat
Kesehatan
lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan,
bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan
penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup
dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan karena faktor
perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku
kesehatan lingkungan ) dan faktor kesehatan lingkungan.
Pada
masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan yang
berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan, sementara
pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus
disiapkan dengan kesadaran lingkungan yang lebih baik (tahu sesuatu atau tahu
bersikap yang semestinya) Masa datang kita dihadapkan dengan penggunaan
IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks yang memerlukan profesionalisme yang
lebih baik dengan jenjang pendidikan yang memadai. Di samping itu dalam
proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya teknologi kesehatan
lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi mengukur dampak
kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan, Indikator
ini harus mudah, murah untuk diukur juga sensitif menunjukkan adanya perubahan
kualitas lingkungan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan masyarakat?
2. Apa
syarat-syarat lingkungan sehat?
3. Bagaimana
cara pemeliharaan kesehatan lingkungan?
4. Apa
saja yang menjadi ruang lingkup kesehatan lingkungan?
5. Masalah-masalah
lingkungan kesehatan masyarakat apa yang terjadi?
6. Apa
faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan masyarakat?
7. Bagaimana
upaya meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat?
C. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui pengertian dari kesehatan lingkungan masyarakat
2. Untuk
mengetahui syarat-syarat lingkungan sehat
3. Untuk
mengetahui cara pemeliharaan kesehatan lingkungan
4. Untuk
mengetahui ruang lingkup kesehatan lingkungan
5. Untuk
mengetahui masalah-masalah lingkungan kesehatan masyarakat
6. Untuk
mengetahui faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan masyarakat
7. Untuk
mengetahui upaya meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kesehatan Lingkungan Masyarakat
Pengertian
Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan
adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan
hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”.
Kesehatan lingkungan
adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan dibumi,
karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang
sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang
sehat. Kesehatan lingkungan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat
yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam
keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu
kesehatan mayarakat.
Ada
3 pengertian yang dikemukakan para ahli tentang kesehatan lingkungan,
masing-masing pengertian lahir dalam upaya memecahkan masalah kesehatan sesuai
jaman dan kebutuhannya. Ketiga pengertian tersebut adalah :
1. Pengertian
Kesehatan Lingkungan sebagai suatu upaya, dikemukakan oleh P. Halton
Purdon (1971). Purdon menyatakan bahwa “ Kesehatan Lingkungan
merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan bagi masyarakat modern, kesehatan
lingkungan adalah aspek kesehatan masyarakat yang meliputi semua aspek
kesehatan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Tujuannya untuk mempertahankan
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada tingkat yang
setinggi-tingginya dengan jalan memodifikasi factor social, factor fisik
lingkungan, sifat-sifat dan kelakuan lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap
kesehatan.
2. Pengertian
kesehatan Lingkungan sebagai Kondisi dikemukakan oleh Organisasi Kesehatan se
Dunia (World Health Organization). WHO menyatakan Environment
health refers to ecological balance that must exist beetwen man and his
environment in order to ensure his weel being. Kesehatan Lingkungan
merupakan terwujudnya keseimbangan ekologis antara manusia dan lingkungan harus
ada, agar masyarakat menjadi sehat dan sejahtera. Sehingga Kesehatan Lingkungan
menurut WHO adalah : Those aspects of human health and disease that are
determined by factors in the environment. It also refers to the theory and
practice of assessing and controlling factors in the environment that can
potentially affect health. Atau bila disimpulkan "Suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat
menjamin keadaan sehat dari manusia ".
3. Menurut
HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan
adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang
dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas
hidup manusia yang sehat dan bahagia. Dalam pengertian ini titik pusat pandang
dari Kesehatan Lingkungan adalah bahwa tercapainya tujuan kesehatan yaitu
masyarakat sehat dan sejahtera apabila kondisi lingkungan sehat.
4. Menurut Umar
Fahmi Achmadi (1991), Kesehatan Lingkungan adalah ilmu yang
mempelajari keterkaitan antara kualitas lingkungan dengan kondisi kesehatan
suatu masyarakat. Ilmu Kesehatan Lingkungan mempelajari dinamika hubungan
interaktif antara kelompok penduduk dengan segala macam perubahan komponen
lingkungan hidup yang menimbulkan ancaman atau berpotensi mengganggu kesehatan
masyarakat.
Kesehatan
masyarakat adalah ilmu dan seni yang bertujuan untuk mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat. Salah satunya pengorganisasian pelayanan-pelayanan
medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan. Pengorganisasian dalam
kesehatan masyarakat amatlah penting terutama pada perawatan dan pengobatan.
Pada umumnya masyarakat kurang memperhatikan kesehatan mereka. Mereka cenderung
memperhatikan kesehatan sewaktu mereka merasakan daya tahan tubuh mereka
menurun.
Indikator
kesehatan yang cukup menarik untuk diamati antara lain adalah angka kematian
bayi, angka kesakitan dan pemenuhan gizi. Derajat kesehatan penduduk
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, gaya hidup, tingkat pendidikan,
tingkat kesejahteraan, dan lain-lain. Faktor budaya berkaitan dengan kebiasaan
penduduk pada umumnya misal; kebiasaan mencampurkan tempat tinggal dengan
tempat binatang ternak, sampah yang dibuang sembarangan, penggunaan air sungai
sebagai sumber air bersih. Sedangkan gaya hidup menyangkut perubahan perilaku
yang massal akibat masuknya nilai-nilai baru yang dianggap modern seperti
merokok, minum-minuman keras, makan makanan fast food, yang sebenarnya
kebiasaan tersebut merupakan gaya hidup yang kurang sehat, atau lebih
mendatangkan penyakit.
Jadi kesehatan
lingkungan masyarakat adalah bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang
khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam
keseimbangan ekologis yang bertujuan untuk mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat.
B. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat
1.
Keadaan Air,
Air
yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat
kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu
1000C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.
2.
Keadaan Udara,
Udara
yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya
oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh,
contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).
3.
Keadaan tanah,
Tanah
yang sehat adalah tanah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak
tercemar oleh zat-zat logam berat.
4.
Suara/kebisingan,
Yaitu
keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang dapat
mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia
C. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
Pemeliharaan kesehatan
lingkungan bisa dilakukan dengan cara:
1.
Tidak mencemari air dengan membuang sampah
disungai
2.
Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3.
Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4.
Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong
D. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1.
Mengurangi Pemanasan Global.
Dengan
menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan kosong, maka kita juga ikut
serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen)
yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang
menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara
langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut
untuk bernafas.
2.
Menjaga Kebersihan Lingkungan
Dengan
lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga kebersihannya, karena lingkungan
yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan sampah.Sampah
adalah mush kebersihan yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan dengan
cara-cara sebagai berikut:
a. Membersihkan
Sampah Organik Sampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat
organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur
dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik:
·
Daun-daun tumbuhan
·
Ranting-ranting tumbuhan
·
Akar-akar tumbuhan
b. Membersihkan
Sampah Anorganik Sampah anonorganik adalah Dalam hal ini sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersial atau sampah yang laku
dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat
dijual ialah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman,
kaleng, kaca dan kertas, baik kertas koran, kertas HVS dan karto.
Tujuan
dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi 2, secara
umum dan secara khusus. Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan
secara umum, antara lain:
1.
Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap
segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
2.
Melakukan usaha pencegahan dengan cara
mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
dan kesejahteraan hidup manusia.
3.
Melakukan kerja sama dan menerapkan program
terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga non
pemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
Tujuan dan ruang lingkup
kesehatan lingkungan secara khusus, antara lain:
1.
Menyediakan air bersih yang cukup dan
memenuhi persyaratan kesehatan.
2.
Makanan dan minuman yang di produksi dalam
skala besar dan di konsumsi secara luas oleh masyarakat.
3.
Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM,
batu bara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan
makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
4.
Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah
tangga, pertanian, peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.
5.
Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang
menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6.
Perumahan dan bangunan yang layak huni dan
memenuhi syarat kesehatan.
7.
Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8.
Survei sanitasi untuk perencanaan,
pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkungan.
E. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Kontribusi
lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di
samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.
Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan
masyarakat. Menurut World Health Organization (WHO) ada
17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu :
1.
Penyediaan Air Minum
2.
Pengelolaan air Buangan dan pengendalian
pencemaranPembuangan Sampah Padat
3.
Pengendalian Vektor
4.
Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh
ekskreta manusia
5.
Higiene makanan, termasuk higiene susu
6.
Pengendalian pencemaran udara
7.
Pengendalian radiasi
8.
Kesehatan kerja
9.
Pengendalian kebisingan
10.
Perumahan dan pemukiman
11.
Aspek kesling dan transportasi udara
12.
Perencanaan daerah dan perkotaan
13.
Pencegahan kecelakaan
14.
Rekreasi umum dan pariwisata
15. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan
dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
16.
Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk
menjamin lingkungan.
L
Di
Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal
22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada
8, yaitu :
1.
Penyehatan Air dan Udara
2.
Pengamanan Limbah padat/sampah
3.
Pengamanan Limbah cair
4.
Pengamanan limbah gas
5.
Pengamanan radiasi
6.
Pengamanan kebisingan
7.
Pengamanan vektor penyakit
8.
Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti
keadaan pasca bencana
F. Masalah – Masalah Lingkungan Kesehatan
Masyarakat
1.
Urbanisasi Penduduk
Di
Indonesia, terjadi perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari desa ke kota.
Lahan pertanian yang semakin berkurang terutama di pulau Jawa dan terbatasnya
lapangan pekerjaan mengakibatkan penduduk desa berbondong-bondong datang ke
kota besar mencari pekerjaan sebagai pekerja kasar seperti pembantu rumah
tangga, kuli bangunan dan pelabuhan, pemulung bahkan menjadi pengemis dan
pengamen jalanan yang secara tidak langsung membawa dampak sosial dan dampak
kesehatan lingkungan, seperti munculnya permukiman kumuh dimana-mana.
2.
Tempat Pembuangan Sampah
Di
hampir setiap tempat di Indonesia, sistem pembuangan sampah dilakukan secara
dumping tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Sistem pembuangan semacam itu
selain memerlukan lahan yang cukup luas juga menyebabkan pencemaran pada udara,
tanah, dan air selain lahannya juga dapat menjadi tempat berkembangbiaknya
agens dan vektor penyakit menular.
3.
Penyediaan Sarana Air Bersih
Berdasarkan
survei yang pernah dilakukan, hanya sekitar 60% penduduk Indonesia mendapatkan
air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk perkotaan, selebihnya
mempergunakan sumur atau sumber air lain. Bila datang musim kemarau, krisis air
dapat terjadi dan penyakit gastroenteritis mulai muncul di mana-mana.
4.
Pencemaran Udara
Tingkat
pencemaran udara di Indonesia sudah melebihi nilai ambang batas normal terutama
di kota-kota besar akibat gas buangan kendaraan bermotor. Selain itu, hampir
setiap tahun asap tebal meliputi wilayah nusantara bahkan sampai ke negara
tetangga akibat pembakaran hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan.
5.
Pembuangan Limbah Industri dan Rumah Tangga
Hampir
semua limbah cair baik yang berasal dari
rumah tangga dan industri dibuang langsung dan bercampur menjadi satu ke badan
sungai atau laut, ditambah lagi dengan kebiasaan penduduk melakukan kegiatan
MCK di bantaran sungai. Akibatnya, kualitas air sungai menurun dan apabila
di-gunakan untuk air baku memerlukan biaya yang tinggi.
6.
Bencana Alam/Pengungsian
Gempa
bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau banjir yang sering terjadi di
Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi yang tentunya menambah banyak
permasalahan kesehatan lingkungan.
7.
Perencanaan Tata Kota dan Kebijakan
Pemerinta
Perencanaan
tata kota dan kebijakan h pemerintah seringkali menimbulkan masalah baru bagi
kesehatan lingkungan. Contoh, pemberian izin tempat permukinan, gedung atau
tempat industri baru tanpa didahului dengan studi kelayakan yang berwawasan
lingkungan dapat menyebabkan terjadinya banjir, pencemaran udara, air, dan
tanah serta masalah sosial lain.
G. Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Kesehatan
Masyarakat
1.
Faktor Lingkungan
a. Kurangnya
peran serta masyarakat dalam mengatasi kesehatan (masalah masalah kesehatan).
b. Kurangnya
sebagian besar rasa tanggung jawab masyarakat dalam bidang kesehatan.
2.
Faktor Perilaku dan Gaya Hidup Masyarakat
Indonesia
a. Masih
banyak insiden atau kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan
kesehatan mereka.
b. Adat
istiadat yang kurang atau bahkan tidak menunjang kesehatan.
3.
Faktor Sosial Ekonomi
a. Tingkat
pendidikan masyarakat di Indonesia sebagian besar masih rendah.
b. Kurangnya
kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan. Budaya sadar sehatbelum merata ke
sebagian penduduk Indonesia.
c. Tingkat
social ekonomi dalam hal ini penghasilan juga masih rendah dan memprihatinkan.
4.
Faktor Pelayanan Kesehatan
a. Cakupan
pelayanan kesehatan belum menyeluruh dimana ada sebagian propinsi di indonsia
yang belum mendapat pelayanan kesehatan maksimal dan belum merata.
b. Upaya
pelayanan kesehatan sebagian masih beriorientasi pada upaya kuratif.
c. Sarana dan prasarana belum dapat menunjang
pelayanan kesehatan.
H. Upaya Meningkatkasn Kesehatan Lingkungan
Masyarakat
1.
Paradigma Baru Kesehatan
Setelah
tahun 1974 terjadi penemuan bermakna dalam konsep sehat serta memiliki makna
tersendiri bagi para ahli kesehatan masyarakat di dunia tahun 1994 dianggap
sebagai pertanda dimulainya era kebangkitan kesehatan masyarakat baru, karena
sejak tahun 1974 terjadi diskusi intensif yang berskala nasional dan
internasional tentang karakteristik, konsep dan metode untuk meningkatkan
pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
Setelah
deklarasi Alma HFA-Year 2000 (1976), pertemuan Mexico (1990) dan Saitama (1991)
para ahli kesehatan dan pembuat kebijakan secara bertahap beralih dari
orientasi sakit ke orientasi sehat. Perubahan tersebut antara lain disebabkan
oleh :
a. Transisi
epidemiologi pergeseran angka kesakitan dan kematian yang semula disebabkan
oleh penyakit infeksi ke penyakit kronis, degeneratif dan kecelakaan.
b. Batasan
tentang sehat dari keadaan atau kondisi ke alat/sarana.
c. Makin
jelasnya pemahaman kita tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
penduduk.
2.
Upaya Kesehatan
Program
kesehatan yang mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dalam jangka panjang
dapat menjadi bumerang terhadap program kesehatan itu sendiri, maka untuk
menyongsong PJP-II program kesehatan yang diperlukan adalah program kesehatan
yang lebih “efektif” yaitu program kesehatan yang mempunyai model-model
pembinaan kesehatan (Health Development Model) sebagai paradigma pembangunan
kesehatan yang diharapkan mampu menjawab tantangan sekaligus memenuhi PJP-II.
Model ini menekankan pada upaya kesehatan dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
:
a. Mempersiapkan
bahan baku sumber daya manusia yang berkualitas untuk 20-25 tahun mendatang.
b. Meningkatkan
produktivitas sumber daya manusia yang ada.
c. Melindungi
masyarakat luas dari pencemaran melalui upaya promotif-preventif-protektif
dengan pendekatan pro-aktif.
d. Memberi
pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.
e. Promosi
kesehatan yang memungkinkan penduduk mencapai potensi kesehatannya secara penuh
(peningkatan vitalitas) penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih tahan
terhadap penyakit.
f. Pencegahan
penyakit melalui imunisasi : bumil (ibu hamil), bayi, anak, dan juga melindungi
masyarakat dari pencemaran.
g. Pencegahan,
pengendalian, penanggulangan pencemaran lingkungan serta perlindungan
masyarakat terhadap pengaruh lingkungan buruk (melalui perubahan perilaku)
h. Penggerakan
peran serta masyarakat.
i.
Penciptaan lingkungan yang memungkinkan
masyarakat dapat hidup dan bekerja secara sehat.
j.
Pendekatan multi sektor dan inter disipliner.
k. Pengembangan
kebijakan yang dapat memberi perlindungan pada kepentingan kesehatan masyarakat
luas (tidak merokok di tempat umum).
l.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar
bagi yang sakit.
3.
Kebijakan Kesehatan Baru
Perubahan
paradigma kesehatan yang kini lebih menekankan pada upaya promotif-preventif
dibandingkan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif diharapkan merupakan titik
balik kebijakan Depkes dalam menangani kesehatan penduduk yang berarti program
kesehatan yang menitikberatkan pada pembinaan kesehatan bangsa bukan sekedar
penyembuhan penyakit. Thomas Kuha menyatakan bahwa hampir setiap terobosan baru
perlu didahului dengan perubahan paradigma untuk merubah kebiasaan dan cara
berpikir yang lama.
4.
Konsekuensi Implikasi dari Perubahan
Paradigma
Perubahan
paradigma kesehatan apabila dilaksanakan dapat membawa dampak yang cukup luas.
Hal itu disebabkan karena pengorganisasian upaya kesehatan yang ada, fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada, adalah merupakan wahana dan sarana pendukung dari
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada upaya penyembuhan
penyakit, maka untuk mendukung terselenggaranya paradigma sehat yang
berorientasi pada upaya promotif-preventif proaktif, community centered,
partisipasi aktif dan pemberdayaan masyarakat, maka semua wahana tenaga dan
sarana yang ada sekarang perlu dilakukan penyesuaian atau bahkan reformasi
termasuk reformasi kegiatan dan program di pusat penyuluhan kesehatan.
5.
Indikator Kesehatan
WHO
menyarankan agar sebagai indikator kesehatan penduduk harus mengacu pada empat
hal sebagai berikut :
a. Melihat ada tidaknya kelainan patosiologis
pada seseorang
b. Mengukur
kemampuan fisik
c. Penilaian
atas kesehatan sendiri
d. Indeks
massa tubuh
6.
Tenaga Kesehatan
Peranan
dokter, dokter gigi, perawat dan bidan dalam upaya kesehatan yang menekankan
penyembuhan penyakit adalah sangat penting. Pengelolaan upaya kesehatan dan
pembinaan bangsa yang sehat memerlukan pendekatan holistic yang lebih luas,
menyeluruh, dan dilakukan terhadap masyarakat secara kolektif dan tidak
individu.
7.
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam
pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang sangat penting adalah bagaimana
mengajak dan menggairahkan masyarakat untuk dapat tertarik dan bertanggungjawab
atas kesehatan mereka sendiri dengan memobilisasi sumber dana yang ada pada
mereka.
8.
Kesehatan dan Komitmen Politik
Masalah
kesehatan pada dasarnya adalah masalah politik oleh karena itu untuk memecahkan
masalah kesehatan diperlukan komitmen politik. Dewasa ini masih terasa adanya
anggapan bahwa unsur kesehatan penduduk tidak banyak berperan terhadap
pembangunan sosial ekonomi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan
lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus
menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan
ekologis.
Cara-cara Pemeliharaan
Kesehatan Lingkungan
1. Tidak
mencemari air dengan membuang sampah disungai
2. Mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah
tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam
tumbuhan pada lahan-lahan kosong
5. Menfaatkan
sampah sebagai karya seni dari daur ulang limbah rumah tangga
Kontribusi
lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di
samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.
B. Saran
Hendaknya
masyarakat sadar untuk menjaga lingkungannya masing-masing agar tercipta kesehatan
lingkungan masyarakat yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan
Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentangKesehatan.
(Terimakasih)
http://www.scribd.com/doc/14974253/Makalah-Kesehatan
http://www.docstoc.com/docs/34033756/prospek-kesehatan-lingkungan
http://www.health.detik.com/read/2012/03/21/kematian-akibat-asap-rokok.
http://www.anneahira.com/pendapatan-perkapita-negara-asean.htm.
http://napzasulsel.wordpress.com/kematian-akibat-narkoba.
http://www.bps.go.id/tamatan-sekolah-di
indonesia-2010
http://www.bps.go.id/jumlah-penduduk-dki
jakarta-2010
http://www.tempo.com/2012/03/07/mentri-kordinator-bidang-kesejahteraan-rakyat.
Ikatan Ahli Kesehatan
Masyarakat Indonesia. 2012. Naskah Akademik Pendidikan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : (Online)
Kartayasapoetra, G.,dkk.
2005. Ilmu Gizi. Jakarta : Rineka Cipta
Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan
Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran
Nasution, Siti
Khadijah.2009. Artikel Kesehatan. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
Notoatmodjo, Soekidjo.
2008. ”Kesehatan Masyarakat: ilmu dan seni”. Jakarta: Rineka
Cipta.
Menteri Kesehatan RI. Peraturan
Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air.
Soeparman dan Suparmin.
2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu Pengantar.Jakarta : EGC.
Soekidjo, Notoatmodjo.
2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Kesehatan.Yogyakarta :
AndiOffset
World Health Organization
(WHO). Environmental Health. Disitasi dari :http://www.WHO.int. Last
Update : November 2016.
Belum ada tanggapan untuk "Kesahatan Lingkungan Masyarkat"
Post a Comment