Contoh Makalah "Aliran Pendidikan Progressivisme & Rekonstruksionisme "
Dowload Lengkap nya Klik disini
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Progressivisme mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan
kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan
dapat menghadapi masalah yang menekan atau mengecam adanya manusia itu sendiri.
Aliran Progressivisme mengakui dan berusaha mengembangakan asas Progressivisme
dalam semua realitas, terutama dalam kehidupan adalah tetap survive terhadap
semua tantangan hidup manusia, harus praktis dalam melihat segala sesuatu dari
segi keagungannya. Berhubungan dengan itu progressivisme kurang menyetujui
adanya pendidikan yang bercorak otoriter, baik yang timbul pada zaman dahulu
maupun pada zaman sekarang.
Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivme,
gerakan ini lahir didasari atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya
memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada pada
saat sekarang ini. Rekonstrusionisme di pelopori oleh George Count dan Harold
Rugg pada tahun 1930 yang ingin membangun masyarakat baru, masyrakat yang
pantas dan adil. Tokoh-tokoh aliran rekonstruksionisme yaitu Caroline pratt,
George count, dan Harold rug.
A.I.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Latar belakang lahirnya aliran progresivisme
dan rekonstruksionisme.
2. Pandangan progresivisme dan rekonstruskionisme dan penerapannya dibidang
pendidikan.
3. Teori pendidikan progresivisme dan
rekonstruksionisme.
A.II.
Tujuan Pembahasan
1. Agar kita bisa mengetahui latar belakang
lahirnya progresivisme dan rekonstruksionisme.
2. Mengetahui dan penerapannya dibidang
pendidikan.
3. Mengetahui teori-teori pendidikan
progresivisme dan rekonstruksionisme.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
PROGRESIVISME
A.1.
Oreantasi umum
a. Batasan
Progresivisme dinamakan instumentalisme, karena aliran ini beranggapan
bahwa kemampuan intelegensi manusia sebagai alat untuk hidup, kesejahteraan,
mengembangkan kpribadian manusia. Karena aliran ini menganggap lingkungan hidup
itu memepengaruhi pembinaan kpribadian.
Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak dan pelaksanaan
pendidikan yang masih berpusat pada guru.
b. Factor-faktor pendorong lahirnya
progresivisme
1) Semangat radikalisme dan reformasi yang di
mulai di sekolah yang di pimpin oleh Francis W. Parker.
2) Masuknya aliran froebelianisme, yang
menekankan pada perwujudan diri melalui belajar kegiatan sendiri, dan
penggunaan metode Montessori yang menekankan pada pendidikan diri sendiri.
3) Perluasan studi tentang perkembangan anak
secara ilmiah (psikologi perkembangan ).
A.2.
Dasar filosofi
a. Realisme spritualistik
Gerakan pendidikan progresif bersumber dari prinsip-prinsip spritualitik
dan kreatiff dari Frobel dan Montessori serta ilmu baru tentang perkembangan
anak.
b. Humanisme Baru
Paham ini
menekankan pada penghargaan terhadap martabat dan harkat manusia sebagai
individu. Dengan demikian orientasinya individualistic.
A.3.
Teori pendidikan
1) Tujuan pendidikan
Iya menyatakan bahwa tujuan keseluruhan pendidikan adalah melatih anak
agar kelak dapat bekerja, bekerja secara sistematis, mencintai kerja, bekerja
otak dan hati. Untuk mencapai tujuan tersebut pendidikan harusnya merupakan
pengembangan sepenuhnya bakat dan minat setiap anak.
Kurikulum
pendidikan progresif adalah kurikulum yang berisi pengalaman-pengalaman atau
kegiatan belajar yang diminati oleh setiap siswa. Contoh kurikulum pendidkan
progresivisme dari Lewster Dix adalah berisi tentang:
1) Studi tentang dirinya sendiri
2) Studi tentang lingkungan social dan alam
3) Studi tentang seni
b. Metode pendidikan
1)
Metode
belajar aktif
Metode
pendidikan progresif lebih berupa penyediaan lingkungan dan fasilitas yang
memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara bebas pada setiap anak untuk
mengembangkan bakat dan minatnya.
2)
Metode
momitor kegiatan belajar aktif
Mengikuti
proses kegiatan anak belajar sendiri, sambil memberikan bantuan tertentu
apabila diperlukan yang sifatnya memperlancar proses berlangsungnya kegiatan
belajar tersebut.
3)
Metode
penelitian ilmiah
Pendidkan
progresif merintis digunakannya metode penelitian ilmiah yang tertuju pada
penyusunan konsep, sedangkan metode pemecahan masalah lebih tertuju pada
pemecahan masalah kritis.
4)
Pemerintahan
belajar
Memperkenalkan
pemerintahan pelajar dalam kehidupan sekolah dalam rangka demokratisasi dalam
kehidupan sekolah, sehingga pelajar diberikan kesempatan untuk turut serta
dalam penyelenggaraaan kehidupan di sekolah.
5)
Kerja
sama sekolah dengan keluarga.
Mengupayakan
adanya adanya kerja sama antara sekolah
dengan keluarga untuk bisa menciptakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi
anak.
6)
Sekolah
sebagai Laboratorium pembaharuan pendidikan
Menganjurkan
pula peranan baru sekolah. Sekolah tidak
hanya tempat anak belajar, tetapi berperanan pula sebagai laboratorium
pengembangan gagasan baruyang dilaksanakan oleh J. Dewey.
c. Pelajar
1)
Pendidikan
berpusat pada anak
Pendidikan
progresivisme menganut prinsip pendidkan berpusat pada anak. Anak merupakan
pusat dari keseluruhan kegiatan-kegiatan pendidikan.
2)
Tiap
anak adalah unik
Pendidkan
ini sangat memuliakan harkat dan martabat anak dalam pendidkan. Anak bukanlah
orang dewasa dalam bentuk mini. Anak mempunyai alur pemikiran sendiri,
mempunyai keinginan sendiri, mempunyai harapan dan kecemasan sendiri, yang
berbeda dengan orang dewasa.
d. Pengajar
1)
Guru
dalam melakukan tugasnya dalam praktek pendidkan berpusat pada anak mempunyai
peranan sebagai:
a)
Fasilitator
b)
Motivator
c)
Konselor
2)
Guru
perlu mempunyai pemahaman yang baik tentang karakteristik siswa, dan
teknik-teknik memimpin perkembangan siswa, serta kecintaan kepada anak, agar
dapat melaksanakan peranan dengan baik.
A.4.
Pandangan Progresivisme dan Penerapannya di
Bidang Pendidikan
Anak didik diberi kebebasan baik secara fisik maupun cara berfikir, guna
mengembangkan bakat dan kemampuan yang terpendam dalam dirinya, tanpa terhambat
oleh rintangan yang dibuat oleh orang lain.
BAB 3
PEMBAHASAN
B. REKONTRUKSIONALISME
SOSIAL
B.1.
Orientasi Umum
a. Batasan
Rekontriksionalisme merupakan elaorasi lanjut
dari aliran progresivisme. Pada rekontruksionalisme, peradaban masnusia masa
depan sangat di tekankan.
Di samping menekankan tentang perbedaan individual, yang memandang pendidikan
sebagai rekontruksi pengalaman-pengalaman yang berlangsung terus dalam hidup.
Sekolah menjadi tempat utama berlangsungnya pendidkan haruslah merupakan
gambaran kecil dari kehidupan social di masyarakat.
b. Prinsip-prinsip yang menjadi landasan seagai
berikut:
1)
Memberikan kesempatan pendidkan yang sama
kepada setiap anak, tanpa membedakan ras, kepercayaan atau latarbelakang
ekonomi.
2)
Memberikan “pendidkan tinggi
3)
Memuat sekolah-sekolah menjadi peranan sangat
penting sebagai satu bagian dari kehidupan nasional kita yang akan menarik
karena para gurunya adalah laki-laku dan perempuan dari zaman kita yang sangat
bersemangat
4)
Menyusun sebuah program pemuda untuk
anak-anak muda berusia 17 sampai dengan 23 tahun untuk membawa mereka dan
sekolah aktif menuju pada berpartisifasi dalam masyarakat orang dewasa.
5)
Mengusahakan penggunaan penuh dari
perlengkapan sekolah dalam waktu di luar sekolah untuk pertemuan-pertemuan
pemuda, kegiatan-kegiatan masayrakat, pendidikan orang dewasa.
6)
Bekerja sama penuh dengan semua lembaga
masyakat dan lembaga sosial menuju sebuah masyarakat demokratis yang
sesungguhnya.
7)
Terus memperluas penelitian dan
eksperimentasi pendidikan.
8)
Mengajak pemimpin masyarakat untuk menjadikan
pendidkan sebagai bagian dari masyarakat dan masyarakat menjadi bagian dari
sekolah.
B.2.
Tokoh Counts
a.
George
s. seorang tokoh rekontruksionalisme, menulis bahwa dewasa ini terdapat jurang
pemisah yang besar di antara banyak kenyataan yang sulit dihilangkan, antara
peradaban industry kita dengan aday istiadat, kesetiaan-kesetiaan dan
pandangan-pandangan kita ( The Prospects of American Democracy, 1938 ).
b.
Dalam
1932, Counts menerbitkan “ The Selective
Character of American Seccondary Education “.
c.
Selama
masa depresi, Counts menulis buku “Dare
the Schools Build a New Social Order?”.
d.
Counts mempergunakan
sebagian besar profesionalnya di Teacher College. Columbia University (
1927-1950). Ia terpilih menjadi senator Amerika Serikat dalam tahun 1952-1960.
Iya adalah seorang anggota aktif di National
Committee of the American Civil Liberities Union 1940-1973.
B.3.
Pandangan Rekonstruksionisme dan Penerapannya
di bidang Pendidikan
Rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas penyelamat dunia merupakan
tugas semua umat manusia atau bangsa. Oleh karena itu pembinaan kembali daya
intelektual dan spiritual yang sehat akan membina kembali manusia melalui
pendidikan yang tepat atas nilai dan norma yang benar demi generasi sekarang
dan generasi yang akan datang sehingga terbentuk dunia baru dalam pengawasan
umat manusia.
B.4.
Dasar filosofi
a.
Pragmatisme
Pragmatisme
menganggap kenyataan sebagai dunia sebagai pengalaman, yang di peroleh melalui
pendirian, yang kebenarannya terkandung pada kegunaannya dalam masyarakat.
b.
Neoposistifisme
Yang
menjadi dasar pemikiran kaum Neopositivisme adalah humanisme ilmiah, yang menghargai harkat dan martabat manusia, dan
mempunyai keyakinan teguh bahwa ilmu dapat dipergunakan untuk membangun
masyarakat masa depan.
B.5.
Teori pendidkan
a.
Tujuan
pendidikan
1).
Sekolah-sekolah rekonstruksionis berfungsi sebagai lembaga utama untuk
melakukan perubahan sosial, ekonomi dan politik dalam masyarakat.
2).
Tugas sekolah-sekolah rekonstruksionis adalah mengembangkan ”insinyur-insinyur”
sosial, warga-warga negara yang mempunyai tujuan mengubah secara radikal wajah
masyarakat masa kini.
3).
Tujuan pendidikan rekonstruksionis adalah membangkitkan kesadaran para peserta
didik tentang masalah sosial, ekonomi dan politik yang dihadapi umat manusia
dalam skala global, dan mengajarkan kepada mereka keterampilan-keterampilan
yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
b.
Metode pendidik
Analisis kritis terhadap kerusakan-kerusakan masyarakat dan
kebutuhan-kebutuhan progranatik untuk perbaikan. Dengan denikian menggunakan
metode pemecahan masalah, analisis kebutuhan, dan penyusunan program aksi
perbaikan masyarakat.
c.
Kurikulum
Berisi mata-mata pelajaran yang berorentasi pada kebutuhan-kebutuhan
masyarakat masa depan.kurikulum banyak berisi masalah-masalah sosial, ekonomi,
dan politik yang di hadapi umat manusia yang termasuk di dalamnya
masalah-masalah pribadi para peserta didik sendiri.
d.
Pelajar
Siswa hendaknya di
pandang sebagai bunga yang sedang mekar. Artinya bahwa siswa adalah generasi
muda yang sedang tumbuh menjadi manusia pembangun masyarakat masa depan.
e.
Pengajar
1)
Direktur
proyek
Guru harus membuat para peserta didik
menyadari masalah-masalah yang dihadapi umat manusia. Membantu mereka merasa
mengenali masalah-masalah tersebut sehingga mereka merasa terikat untuk
memecahkannya.
2)
Pemimpin
penelitian
Guru harus terampil dalam membantu peserta
didik dalam menghadapi kontroversi dan perubahan.
B.6.
Perkembangan Rekontrusionalisme Sosial
a.
Penyearan
gagasan
b.
Sekolah
masyarakat
BAB 4
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
1.
Progresivisme
Progresivisme
menghendaki pendidikan yang pada hakikatnya progresif. Tujuan pendidikan
hendaknya diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman yang terus-menerus, agar
peserta didik dapat berbuat sesuatu dan mampu mengadakan penyesuaian dan
pennyesuaian kembali sesuai dengan tuntutan dari lingkungan.
2.
Rekontrusionalisme
Rekonstruksionisme
berasal dari bahasa inggris Reconstruct yang berarti menyusun kembali. Dalam
konteks filsafat pendidikan aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang
berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan
yang bercorak modern. maka dari itu rekonstruksionisme berusaha mencari
kesepakatan semua orang mengenai tujuan utama yang dapat mengatur tata kehidup
manusia dalam suatu tatanan baru seluruh lingkungannya, maka melalui lembagai
dan proses pendidikan. Rekonstruksionisme ingin merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang sama sekali.
B.
Saran
Kami
sebagai penulis apabila dalam penulisan dan penyusunan ini terdapat kekurangan
dan kelebihan maka kritik dan saran dari pembaca dan pembimbing kami harapkan
sehingga dalam pembuatan makalah yang selanjutnya lebih baik dari yang
sebelumnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan sehingga
tanpa dukungan dan saran pembimbing sangat jauh bagi kami untuk mencapai
kesempurnaan. Akhirnya, hanya kepada Allah lah penulis selalu mengharap
ridhoNya. Semoga dari penulisan yang terbatas ini, bisa mendatangkan manfaat
yang tiada batas. Amin.
Belum ada tanggapan untuk "Aliran Pendidikan Progressivisme & Rekonstruksionisme "
Post a Comment