BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dewasa ini, para penggiat pendidikan selalu
berusaha untuk mengembangkan metode-metode dan model-model pembelajaran yang
baik dan efektif untuk dapat membantu guru dalam menyampaikan materi
kepada siswa. Pengembangan ini telah dilakukan sejak dulu hingga sekarang
secara kontinyu dan terus menerus, mengikuti perkembangan teknologi dan juga
permasalahan-permasalahan yang timbul dalam dunia pendidikan.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang
dianggap baik dan layak untuk diterapkan dalam proses pembelajaran salah
satunya adalah PAIKEM, singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan. Di era kontemporer ini, PAIKEM sangat dianjurkan
mengingat semakin kompleksnya permasalahan di dunia pendidikan dan juga
besarnya tuntutan yang dibebankan kepada guru dalam mensukseskan pembelajaran
di tingkat sekolah ataupun para dosen di tingkat perguruan tinggi.
Pelatihan-pelatihan tentang PAIKEM pun juga
telah banyak diadakan dalam rangka meningkatkan kualitas guru/dosen. PAIKEM
kini telah menjadi salah satu bagian dari usaha sebuah unit pendidikan dalam
meningkatakan kualitas pembelajarannya. Selain itu, yang paling mendasar
tujuan penerapan PAIKEM adalah agar siswa-siswa menjadi lebih aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran, lebih enjoy dalam belajar,
tentu saja menjadi lebih mudah dalam menyerap materi pembelajaran yang
diberikan, dan yang tidak kalah penting adalah tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Namun pada kenyataanya, belum semua guru
maupun para penggiat pendidikan dapat memahami dengan sebenarnya pendekatan
PAIKEM ini. Oleh sebab itu, dalam makalah ini kami berusaha dan mencoba
membantu memberikan pemahaman tentang PAIKEM yang lebih komprehensif dan mudah
untuk dipelajari.
B.
Rumusan Masalah
Apa
pengertian pembelajran efektif?
Apa
pengertian media pembelajaran?
Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pembelajaran Efektif
Sebelum mempelajari pembelajaran efekif, terlebih dahulu kita pelajari
pengertian dari efektif. Efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu kata ”effective” yang dapat diartikan
mempunyai efek (akibat, pengaruh, kesan) atau dapat pula diartikan membawa hasil, berhasil guna. Selain
itu efektif tidak hanya diorientasikan pada hasil tetapi juga proses yang ada dalam mencapai tujuan. Sehingga
dapat disimpulkan pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang berorientasi pada program pembelajaran
berkenaan dengan usaha mempengaruhi, memberi efek, yang dapat membawa
hasil sesuai dengan tujuan maupun proses
yang ada di dalam pembelajaran itu sendiri.
Pembelajaran dikatakan efektif apabila dalam proses pembelajaran setiap
elemen, berfungsi secara keseluruhan, peserta merasa tenang, puas dengan hasil
pembelajaran, membawa kesan, sarana dan prasarana yang memadai serta materi,
metode dan media yang sesuai serta guru yang professional.
Juga keberhasilan proses pembelajaran banyak tertumpu pada sikap dan
cara belajar siswa, baik perorangan maupun kelompok, selain itu, tersedianya
sumber belajar dengan memanfaatkan media pembelajaran dengan tepat merupakan
factor pendorong dan pemeliharaan kegiatan belajar siswa yang produktif,
efektif dan efisien.
Pembelajaran efektif mencakup 4 dimensi:
Konteks
Merupakan situasi/latar belakang yang
mempengaruhi tujuan dan strategi yang dikembangkan.misalnya berupa kebijakan
departemen, sasaraan yang ingin dicapai oleh unit kerja dsb.
Masukan
(input)
Mencakup bahan, peralatan dan fasilitas yang
disiapkan untuk keperluan program. Misalnya dokumen, kurikulum, staf pengajar,
media pembelajaran dsb.
Proses
Merupakan pelaksanaan yang nyata dari program pendidikan di
kelas/lapangan.
Hasil/product
Merupakan hasil keseluruhan yang dicapai oleh
program. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kompetensi siswa.
Dari penjelasan diatas dapat diambil
kesimpulan tentang pengertian dari pembelajaran efektif adalah pembelajaran
yang berorientasi pada program pembelajaran berkenaan dengan usaha
mempengaruhi, memberi efek yang dapat membawa hasil sesuai dengan tujuan maupun proses yang ada
di dalam pembelajaran itu sendiri. Adapun dimensi dari pembelajaran efektif
adalah:
Konteks
Masukan
(input)
Proses
Hasil
(product)
B.
Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin yakni ” medius” yang secara harfiahnya berarti tengah tengah, pengantar atau perantara. Dalam
bahasa arab diartikan ”wasail”, jamak
dari “wasilah” yakni sinonim al
wasath, yang berarti tengah tengah juga, berada di 2 sisi, karena posisinya
ditengah, maka maka ia disebut pengantar
atau penghubung dari 1
sisi ke sisi lainnya. Gerlach dan Ely (1980:244)menyatakan bahwa media adalah
orang, bahan, peralatan atau
kegiatan yang menciptakan kondisi yang
memungkinkin siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Sehingga dapat disimpulkan pengertian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan
pesan dari sumber, baik berupa orang, bahan, peralatan atau kegiatan untuk
menciptakan kondisi yang memungkinkan penerima (siswa) dapat melakukan proses
pembelajaran dengan baik.
C.
Konsep
PAIKEM
Pendekatan PAIKEM adalah sebuah strategi dan terobosan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka
mengembangkan ketrampilan dan pemahamannya, dengan penekanan peserta didik
belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat
bantu belajar (termasuk pemanfaatan lingkungan), supaya pembelajaran lebih
menarik, menyenangkan dan efektif.[1]
Pendekatan PAIKEM sebagai sebuah
strategi pembelajaran, memiliki 5 (lima) kriteria yang dapat dipaparkan sebagai
berikut:
1.
Pembelajaran
Aktif
Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru
kemudian menyimpannya dalam otak. Mengapa demikian? Karena salah satu faktor
yang menyebabkan informasi cepat dilupakan adalah faktor kelemahan otak manusia
itu sendiri.[2]
Pembelajaran Aktif adalah bahwa dalam pembelajaran peserta didik aktif
secara fisik dan mental dalam hal mengemukakan penalaran (alasan), menemukan
kaitan yang satu dengan yang lain, mengkomunikasikan ide/gagasan, mengemukakan
bentuk representasi yang tepat, dan menggunakan semua itu untuk memecahkan
masalah.[3]
Hal yang paling utama yang menjadi
keaktifan siswa di dalam kelas adalah munculnya rasa ingin tahu, ketertarikan
dan minat siswa terhadap hal yang sedang dipelajari. Untuk itu, melalui berbagi
teknik dan metode, guru harus berusaha sebisa mungkin untuk menciptakan suasana
sedemikian rupa guna memicu rasa kepenasaran siswa aktif bertanya,
mempertanyakan mengemukakan gagasan.
Peran aktif siswa dalam pembelajaran sangatlah penting. Karena pada
hakikatnya, pembelajaran merupakan suatu proses aktif dari pembelajar (siswa)
dalam membangun pemikiran dan pengetahuannya. Peran aktif siswa dalam
pembelajaran ini akan menjadi dasar pembentukan generasi kreatif, yang
berkemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang tidak hanya bermanfaat bagi
dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang lain.
2.
Pembelajaran
Inovatif
Pembelajaran inovatif dapat dilakukan dengan cara mengadaptasi
model-model pembelajaran menyenangkan yang bisa membuat siswa terbebas dari
kejenuhan-kejenuhan pembelajaran. Melalui model pembelajaran inovatif, peserta
didik harus terbebas dari perasaan bosan, malas, ketakutan akan kegagalan atau
perasaan tertekan dikarenakan tenggang waktu tugas dll.
Banyak sekali inovasi-inovasi dalam pembelajaran yang dapat diterapkan.
Misalnya saat ini tengah ramai pembelajaran dengan computer atau lebih dikenal
dengan Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK) bermodel Drill, tutorial
atau simulasi. Materi pelajaran yang tadinya disampaikan secara lisan oleh
guru, dapat dibaca sendiri oleh siswa melalui layar komputer maupun ketika
diproyeksikan secara visual di depan kelas.[4]
3.
Pembelajaran
Kreatif
Pembelajaran kreatif menekankan pada pengembangan kreatifitas, baik
pengembangan kemampuan imajinasi dan daya cipta (mengarang, membuat kerajinan
tangan, mempraktekkan kesenian dll) maupun pengembangan kemampuan berpikir
kreatif. Pembelajaran di SD/MI pada umumnya masih mengupayakan
pengembangan kemampuan berpikir rasional logis. Dalam hal ini, guru sebagai
fasilitator dituntut untuk senantiasa kreatif dalam merancang pembelajaran,
serta memiliki beragam strategi pembelajaran yang digunakan agar pembelajaran
tersebut memenuhi beragam tingkat kemampuan siswa di kelas. Pengetahuan siswa
yang diperoleh dalam hal ini berdasarkan pengalamannya sendiri, bukan
ditransfer pengetahuan dari guru.[5]
4.
Pembelajaran
Efektif
Efektif artinya adalah berhasil mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan.
Dengan kata lain, dalam pembelajaran telah terpenuhi apa yang menjadi tujuan
dan harapan yang hendak dicapai.[6]
Aspek efektifitas pembelajaran
merupakan kriteria penting dalam setiap pembelajaran. Suatu pembelajaran
disebut efektif manakala pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan
pembelajaran. Tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran itu mencakup
pembentukan kemampuan, sikap, keterampilan, pengembangan kepribadian, serta
kemampuan penguasaan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni).
Dalam konteks pembelajaran di SD/MI,
suatu pembelajaran dapat dinilai efektif bila pembelajaran itu telah mencapai
tujuan khusus yang telah ditetapkan dalam kurikulum, yang pada dasarnya tujuan
khusus tersebut telah mengacu kepada Tujuan Umum Pendidikan Nasional yang
tertulis dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 3:
”Pendidikan nasional
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.”
5.
Pembelajaran
Menyenangkan
Pembelajaran menyenangkan
merupakan pembelajaran yang didesain sedemikian rupa sehingga memberikan susana
penuh keceriaan, menyenangkan, dan yang paling utama, tidak membosankan peserta
didik. Suasana seperti itu akan membuat peserta didik bisa lebih terfokus dalam
proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan perhatian terhadap materi yang
disampaikan oleh guru.
Salah satu upaya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan adalah
dengan menggunakan permainan edukatif (belajar sambil bermain). Melalui keterlibatan
dalam permainan, mereka dapat mengembangkan dirinya serta mulai memahami status
dan perannya dalam kelompok teman sebayanya, yang akan sanngat bermanfaat untuk
memahami dan menunaikan status dan perannya dalam masyarakat kelak setelah
beranjak dewasa. Terdapat satu prinsip utama dalam pemilihan permainan edukatif
ini dalam pembelajaran, yakni harus terdapat keselarasan dan keseimbangan
antara aspek menyenangkan dengan aspek pencapaian tujuan pembelajaran.
Pembelajaran menyenangkan juga dapat dilakukan secara terpadu. Misalnya
guru mengkombinasikan antara mata pelajaran pendidikan jasmani dan matematika,
sehingga peserta didik dapat memperoleh lebih dari satu pengetahuan secara
sekaligus.[7]
D.
Prinsip-prinsip
PAIKEM dalam Pembelajaran
Mengalami
Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional.
Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan lebih memberi makna kepada siswa
daripada hanya mendengarkan. Misalnya pada mata pelajaran pendidikan jasmani
dan olahraga, supaya siswa dapat mengetahui tentang bagaimana melakukan serve
dalam permainan bola voli, maka guru memberikan kesempatan kepada siswanya
untuk melakukan serve bola.
Komunikasi
Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan
peserta didik. Proses komunikasi yang baik adalah proses komunikasi dimana
antara unsur komunikator dan komunikan terdapat satu arah yang sama.
Interaksi
Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya interaksi multi arah.
Interaksi multi arah yang diharapkan terjadi adalah interaksi transaksional,
dimana proses komunikasi antara guru dengan siswa, siswa antara guru, siswa
dengan siswa, bahkan siswa dengan lingkungan sekitar memiliki kesiapan yang
cukup baik.
Refleksi
Kegiatan pembelajaran memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa
yang telah dilakukan. Proses refleksi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana ketercapaian proses pembelajaran. Kegiatan refleksi ini dilakukan
secara bersama antara guru dengan siswa.[8]
E.
Implementasi
Strategi Pembelajaran PAIKEM
Landasan
Teoritis Strategi Pembelajaran PAIKEM
Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan
sekitar. Sesungguhnya pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding kelas.
Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan dan menciptakan
peserta didik yang cinta lingkungan.
Berdasarkan teori belajar, melalui pendekatan lingkungan pembelajaran menjadi
bermakna. Sikap verbalisme siswa terhadap penguasaan konsep dapat diminimalkan
dan pemahaman siswa akan membekas dalam ingatannya. Konsep-konsep sains dan
lingkungan sekitar siswa dapat dengan mudah dikuasai siswa melalui pengamatan
pada situasi yang konkret.[9]
Manfaat keberhasilan pembelajaran akan terasa manakala apa yang
diperoleh dari pembelajaran dapat diaplikasikan dan diimplementasikan dalam
realitas kehidupan. Inilah salah satu sisi positif yang melatarbelakangi
pembelajaran dengan pendekatan lingkungan.
Empat pilar pendidikan, yakni learning to know (belajar untuk
mengetahui), learning to be (belajar untuk menjadi jati dirinya), learning
to do (belajar untuk mengerjakan sesuatu) dan learning to life together
(belajar untuk bekerja sama) dapat diwujudkan melalui proses pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang dikemas efektif untuk pencapaian
kompetensi yang diharapkan. Untuk itu, menjadi tugas guru untuk merancangpembelajaran
sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan kompetensi siswa secara optimal.
Skenario
Pembelajaran PAIKEM
Secara garis besar, penerapan strategi pembelajaran PAIKEM dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut:
a.
Guru
berusaha untuk membangkitkan semangat dengan menggunakan berbagai alat bantu. Misalnya, menggunakan lingkungan sebagai
salah satu sumber belajar yang dapat diolah sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan suasana pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan sesuai dengan
kompetensi siswa yang ingin dicapai;
b.
Guru
mengatur kelas sedemikian rupa agar lebih kondusif untuk situasi pembelajaran
dan membuat siswa merasa betah di kelasnya. Misalnya, dengan memajang buku-buku dan bahan belajar
menarik. Juga menyediakan pojok baca. Guru juga bisa memajang hasil-hasil
karya anak didiknya di seluruh penjuru kelas. Sehingga siswa dapat merasa
bangga, karyanya bisa diapresiasi oleh teman-temannya;
c.
Guru
menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif. Contohnya melalui belajar kelompok atau
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya;
d.
Guru
mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah,
mengemukakan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menata lingkungan
belajarnya.
Teknik
Pelaksanaan Strategi PAIKEM
Berikut ini adalah contoh beberapa kegiatan yan dapat dilakukan oleh
guru dalam pelaksanaan strategi PAIKEM:
Kemampuan Guru
|
Pembelajaran
|
Guru
menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam.
|
Sesuai
mata pelajarannya, guru dapat menggunakan beragam alat bantu belajar/media
pembelajaran, misalnya:
Gambar;
Lingkungan;
Alat
peraga dll.
|
Guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara
lisan atau tulisan.
|
Guru
mengajak diskusi;
Guru
melontarkan pertanyaan –pertanyaan yang memancing jawaban siswa;
Guru
memberikan kepercayaan kepada siswa untuk memaparkan gagasannya kepada teman-
teman kelasnya dll.
|
Guru
menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa.
|
Guru
mengelompokkan siswa sesuai dengan kriteria tertentu, kemudian memberikan
bahan pelajaran yang sesuai dengan anggota-anggota kelompok tersebut;
Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki nilai/kemampuannya
melalui tugas tambahan/pengayaan.
|
Guru
mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman siswa sehari-hari.
|
Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menceritakan pengalamannya
sehari-hari;
Guru
memberikan contoh aplikasi nyata dalam kehidupan sehari- hari dari materi
pelajaran yang sedang diterangkan.
|
Guru
menilai pembelajaran dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus.
|
Guru
memantau dan megevaluasi kinerja siswa;
Guru
memberikan bimbingan, nasihat, motivasi dan saran- saran kepada siswa untuk
dapat meningkatkan prestasinya.
|
F.
Hal-hal
yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan Strategi PAIKEM
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru agar strategi PAIKEM
dapat dilaksanakan dengan baik. Hal-hal tersebut adalah :
Memahami
sifat yang dimiliki anak
Ada dua sifat yang mendasar yang pasti dimiliki oleh setiap anak
dimanapun, yaitu kesukaan berimajinasi dan rasa ingin tahu yang besar. Guru bisa
menggunakan berbagai cara yang (tentunya) dapat membuat siswa senang/merasa
dihargai, seperti memuji hasil karyanya, mengajukan pertanyaaan yang menantang,
atau mendorong siswa untuk melakukan percobaan.
Mengenal
anak secara perorangan
Setiap siswa pasti memiliki karakteristik yang berbeda. Ada siswa yang
memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap materi pelajaran, ada juga siswa yang
agak lambat dalam menyerap materi pelajaran. Dengan mengenal kekurangan dan
kelebihan dari tiap siswa didiknya, guru bisa merumuskan perlakuan khusus yang
harus diberikan kepada setiap siswa. Misalnya, siswa yang memiliki kemampuan
lebih bisa diarahkan untuk membantu temannya yang memiliki kemampuan kurang
dalam belajarnya.
Memanfaatkan
perilaku anak dalam pengorganisaian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain
berpasangan atau berkelompok. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam
pengorganisasian belajar. Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas
dengan baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka
untuk berinteraksi dan bertukar pikiran.
Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
Untuk memancing siswa agar mengeluarkan daya nalarnya, guru bisa
melontarkan pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban terbuka, semisal “Apa yang
terjadi bila tanaman tidak mendapat sinar matahari ?” atau “Apa
yang terjadi di saat gerhana matahari ?”. Pertanyaan-pertanyaan terbuka
semacam itu akan memicu siswa untuk berpikir kritis dan kreatif demi menemukan
pemecahan masalah.
Mengembangkan
ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Ruangan kelas sebagai lingkungan utama tempat berlangsungnya
pembelajaran, merupakan salah satu aspek yang harus mendapat perhatian lebih
dalam strategi PAIKEM. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah memajang
karya-karya siswa. Selain hasil-hasil karya siswa, dinding kelas juga bisa
ditempeli oleh beragam media pembelajaran, seperti poster, diagram, peta, alat
peraga dll. Benda-benda tersebut sekaligus dapat dijadikan rujukan saat
kegiatan pembelajaran.
Memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar
Salah satu sumber belajar yang sangat kaya bagi kegiatan pembelajaran
peserta didik adalah lingkungan. Contohnya, siswa diajak mengamati pertumbuhan
tanaman di taman atau kebun sekolah. Namun, demi efektifitas waktu dan biaya,
tidak selamanya siswa diajak ke lingkungan untuk belajar. Guru bisa mengambil
salah satu bagian dari lingkungan belajar ke dalam kelas, contohnya membawa
contoh tanaman ke dalam ruang kelas atau membawa foto/gambar dari lingkungan
belajar ke dalam kelas.
Memberikan
umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk
interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap
kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun
harus secara santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi
tugas-tugas belajar selanjutnya. Catatan dan komentar yang berkaitan dengan
pekerjaan siswa jauh lebih bermakna daripada sekedar angka-angka.
Membedakan
antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan
sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok
serta duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah cirri yang sebenarnya
dari PAIKEM. Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan
mengemukakan merupakan tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental
adalah tumbuhnya perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan,
atau takut dimarahi jika salah. Peran guru dalam hal ini guru hendaknya
menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang datan dari guru itu
sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan
dengan aspek Menyenangkan dari strategi PAIKEM.[10]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembelajaran efektif adalah
pembelajaran yang berorientasi pada program pembelajaran berkenaan dengan usaha
mempengaruhi , member efek, yang dapat membawa hasil sesuai sesuai dengan tujuan maupun proses
yang ada di dalam pembelajaran itu sendiri.
Dari uraian materi di atas dapat kami simpulkan bahwa strategi
pembelajaran PAIKEM terbentuk atas unsur berikut.
Pembelajaran
Aktif
Pembelajaran
Inovatif
Pembelajaran
Kreatif
Pembelajaran
Efektif
Pembelajaran
Menyenangkan
Ada beberapa prinsip yang harus ditaati dalam melaksanakan strategi
pembelajaran PAIKEM, yaitu antara lain:
Prinsip
Mengalami
Prinsip
Komunikasi
Prinsip
Interaksi
Prinsip
Refleksi
Dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran PAIKEM, terdapat
landasan teoritis yang mendasarinya. Secara garis besar, pembelajaran PAIKEM
dapat dilaksanakan dengan scenario sebagai berikut.
Guru
berusaha untuk membangkitkan semangat dengan menggunakan berbagai alat bantu.
Guru
mengatur kelas sedemikian rupa agar lebih kondusif untuk situasi pembelajaran
dan membuat siswa merasa betah di kelasnya.
Guru
menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif.
Guru
mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah,
mengemukakan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menata lingkungan
belajarnya.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan strategi
pembelajaran PAIKEM antara lain sebagai berikut.
Memahami
sifat yang dimiliki anak
Mengenal
anak secara perorangan
Memanfaatkan
perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
Mengembangkan
ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar
Memberikan
umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Membedakan
antara aktif fisik dan aktif mental
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Laksmi dan
Masitoh. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Direktorat
Jendral Pendidikan Islam
Zaini, Hisyam,
Bermawy Munthe dan Sekar Ayu Aryani. 2002. Strategi Pembelajaran Aktif Di
Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CTSD (Center for Teaching Staff
Development)
Trianto. 2011. Desain
Pengembangan Pembelajaran Tematik ( Bagi Anak Usia Dini, TK /RA & Anak Usia
Kelas Awal SD / MI ). Jakarta: Prenada Media Group
Mulyatininsih,
Endang. 2010. Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Depok: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Arkarna, Azizah.
2011. Pengertian dan Strategi PAIKEM (file pdf) (http://azkiyatunnufus.blogspot.com/2011/12/strategipembelajaran-paikem.html)
Media Edukasi.
2011. (http://www.m-edukasi.web.id/2011/12/konsep-pembelajaran-paikem.html)
[1]
Masitoh dan
Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), hlm. 259
[2]
Hisyam
Zaini, Bermawy Munthe dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif Di
Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: Center for Teaching Staff Development,
2002), hlm. xiii
[3]
Trianto, Desain
Pengembangan Pembelajaran Tematik ( Bagi Anak Usia Dini, TK /RA & Anak Usia
Kelas Awal SD / MI ), ( Jakarta: Prenada Media Group, 2011), hlm. 164
[4]
Masitoh dan
Laksmi Dewi, Op.Cit, hlm. 260-262
[5]
Endang
Mulyatininsih, Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan, (Depok: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, 2010), hlm. 4
[6]
Trianto, Op.Cit,
hlm. 165
[7]
Azizah
Arkarna, 2011, Pengertian dan Strategi PAIKEM pdf, (http://azkiyatunnufus.blogspot.com/2011/12/
strategi-pembelajaran-paikem.html), diakses pada tanggal 22 November 2013
pukul 15.38 WIB
[8]
Masitoh dan
Laksmi Dewi, Op.Cit, hlm. 265-266
[9]
Media
Edukasi, 2011, (http://www.m-edukasi.web.id/2011/12/konsep-pembelajaran-paikem.html) diakses pada 22
November 2013 pukul 15.44 WIB
[10]
Masitoh dan
Laksmi Dewi, Op.Cit, hlm. 270-275
Belum ada tanggapan untuk "Strategi Pembelajran PAIKEM"
Post a Comment