Pengaruh Media Sosial Pada Remaja


BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang
Di era globalisasi ini, teknologi semakin maju. Tidak dapat dipungkiri hadirnya internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dan sebagainya. Dengan semakin majunya internet maka media sosial pun ikut berkembang pesat. Media sosial merupakan situs dimana seseorang dapat membuat web page pribadi dan terhubung dengan setiap orang yang tergabung dalam media sosial yang sama untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast , maka media sosial menggunakan internet.
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama bagi seseorang dalam membuat akun di media sosial. Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasa nya
memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman-temannya. Semakin aktif seorang remaja di media sosial maka mereka semakin dianggap keren dan gaul. Namun kalangan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno, ketinggalan jaman, dan kurang bergaul. Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak diikuti remaja jaman sekarang adalah Facebook, Twitter, Instagram, Path, Tumblr, dan situs jejaring sosial yang lainnya.
Pesatnya perkembangan media sosial juga dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media sosial. Para pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan jaringan internet tanpa biaya yang besar dan dapat dilakukan sendiri dengan mudah.
Kini sosial media sudah menjadi faktor penting interaksi bagi manusia. Namun dengan adanya media sosial ini, menjadikan seseorang terlalu terbuka akan dirinnyadihadapan orang lain ataupun dengan orang yang belum dikenalnya, khususnya para kaum remaja. Ditambah lagi dengan munculnya smartphone yang menyediakan kebebasan bersosial media dan provider yang menyediakan murahnya layanan sosial media. Hal ini jelas mengakibatkan remaja melupakan akan batasan-batasan pergaulan yang seharusnya mereka ketahui. Besarnya dampak media sosial tidak hanya memberikan dampak postif tetapi juga memberikan dampak negatif kepada manusia terutama dampaknya bagi interaksi sesama manusia yang saat ini telah di pengaruhi media sosial. Media sosial sedikit demi sedikit membawa kita ke suatu pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir kita. Media sosial dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan terhadap media sosial.
Di kalangan remaja, penggunaan media sosial/media sosial dapat mempengaruhi pola kehidupannya. Banyaknya fitur-fitur menarik dalam media sosial/media sosial membuat mereka cenderung malas dan kecanduan.. Keadaan tersebut membuat waktu mereka banyak yang terbuang dan aktivitas yang terganggu, seperti sekolah, belajar, makan, tidur, bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan membantu orangtua. Karena anak tersebut terlalu lelah dengan kesenangan dalam media/media sosial tersebut.

B.           Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya, yaitu:

1.             Pengertian dan pembagian media sosial?
2.             Pengertian remaja?
3.             Bagaimanakah cara mengatasi kecenderungan remaja dimedia sosial?
4.             Batasan-batasan remaja pada social media?

C.          Tujuan Penelitian
Secara terperinci, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui bagaimana pengaruh media sosial bagi remaja.
2.      Mengetahui apa saja batasan-batasan yang harus dilakukan remaja terhadap media sosial.



BAB II
PEMBAHASAN
A.          Medai Sosial
              Media sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking). Menurut Wikipedia, media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya (users) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generatedcontent" (Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein [2010] "Usersoftheworld, unite! The challengesandopportunitiesofSocial Media". Business Horizons 53(1): 59–68).
              Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
              Saat teknologi internet dan mobilephone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobilephone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
              Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
1.           Ciri-ciri Media Sosial
Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :
1.       Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
2.       Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
3.       Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
4.       Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi
2.           Pertumbuhan Media Sosial           
              Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
3.           Peran dan Fungsi Media Sosial
              Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial spertiblog, facebook, twitter, dab youtube memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran.
4.           Kelebihan dan Kekurangan Media Sosial
Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara lain :
1.       Kesederhanaan
              Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet.
2.       Membangun Hubungan
              Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan  pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
3.       Jangkauan Global
              Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna.
4.       Terukur
              Dengan sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.

               Selain dampak-dampak Positif tersebut, masih banyak dampak negatif yang lain diantaranya adalah sebagai berikut :
1.       Situs media sosial akan membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata.
2.       Menjadikan seorang remaja menjadi malas belajar karena sering menggunakan media sosial untuk bermain game yang ada di situs tersebut. Facebook menyediakan layanan game yang membuat remaja menjadi kecanduan game.
3.       Menyebabkan kurangnya sopan santun remaja saat ini. Dengan adanya media sosial, semakin banyak para remaja yang menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya. Dan bagi remaja yang masih polos, tentu akan menganggap bahwa bahasa tersebut adalah bahasa modern anak zaman sekarang.
4.       Bagi remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs media sosial. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di situs media sosial dan di dunia nyata
5.       Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan dapat mengakibatkan obesitas.
6.       Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer
5.           Fungsi Media Sosial
              Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu :
1.       Administrasi
              Pengorganisasian proofil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi  konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasatr untuk menemukan dimana pasar anda.
2.       Mendengarkan dan Belajar
              Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan, apa yang relevan dengan mereka.
3.       Berpikir dan Perencanaan
              Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaimananda akan tetap didepan pasar dan begaimananda berkomunikasi ke pasar. Bagaiman teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional hubungan pasar.
4.       Pengukuran
               Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk  mengukur apakah metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda.

B.           Remaja
              Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994)bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
              Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53)  adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26)bahwa adolescane diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
              Dari pengertian remajja menurut beberapa ahli dapat disimpulkan sebagaimana yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
1.       Batasan Usia Remaja
               Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Sedangkan menurut Monks, Knoers, dan Haditono, masa remaja dibedakan menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006:  192).
2.       Tahapan Menuju Remaja
Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap perkembangan remaja:
1)           Remaja awal (earlyadolescent)
              Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja  oleh lawan jenis ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap ego menyebabkan para remaja awal ini sulit dimengerti dan dimengerti orang dewasa.
2)           Remaja madya (middleadolescent)
              Pada tahap  ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu mencintai diri sendiri dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya. selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau pesimistis, idealis atau materialis, dan sebagainya. Remajapria harus membebaskan diri dari oedipuscomplex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa anak-anak) dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan.
3)           Remaja akhir (lateadolescent)
              Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal yaitu:
•           Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
•           Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam pengalaman- pengalaman baru.
•           Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
•           Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
•           Tumbuh ”dinding” yang memisahkan diri pribadinya (privateself) dan masyarakat umum.
Berdasarkan sifat dan ciri perkembangnya, masa (rentang waktu) remaja ada tiga tahap menurut widyastuti (2009), yaitu:
1)         Masa remaja awal (10-12 tahun)
•           T          ampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.
•           Tampak dan merasa ingin bebas.
•           Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir dan khayal (abstrak).
2)         Masa remaja tengah (13-15 tahun)
•         Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri.
•         Adanya keinginan untuk berkencan atau tertarik pada lawan jenis.
•                                   Timbul perasaan cinta yang mendalam.
•         Mampu berfikir abstrak (berkhayal) makin berkembang Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual.
3)         Masa remaja akhir (16-19 tahun)
•       Manampakkan pengungkapan kebebasan diri.
•         Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.
•         Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya.
•                                   Dapat mewujudkan persaan cinta.
•       Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak.
3.           Ciri-Ciri Perkembangan Remaja
Perkembangan remaja terlihat pada ciri-ciri sebagai berikut (Widyastuti, 2009) :
1.      Perkembangan Biologis
              Perubahan fisik pada pubertas merupakan hasil aktifitashormonaldibawah pengaruh sistem saraf pusat. Perubahan fisik yang sangat jelas tampak pada pertumbuhan peningkatan fisik dan pada penampakan serta perkembangan karakteristik seks sekunder.
2.      Perkembangan Psikologis
              Teori psikososial tradisional menganggap bahwa kritis perkembangan pada masa remaja menghasilkan terbentuknya identitas. Pada masa remaja mereka mulai melihat dirinya sebagai individu yang lain.
3.      Perkembangan Kognitif
              Berfikir kognitif mencapai puncaknya pada kemampuan berfikir abstrak. Remaja tidak lagi dibatasi dengan kenyataan dan aktual yang merupakan ciri periode konkret, remaja juga memerhatikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi.
4.      Perkembangan Moral
              Anak yang lebih muda hanya dapat menerima keputusanatau sudut pandang orang dewasa, sedangkan remaja, untuk memperoleh autonomi dari orang dewasa mereka harus menggantikan seperangkat moral dan nilai mereka sendiri.
5.      Perkembangan Spiritual
              Remaja mampu memahami konsep abstrak dan menginterpretasikan analogi serta simbol-simbol. Mereka mampu berempati, berfilosofi dan berfikir secara logis.
6.      Perkembangan Sosial
              Remaja harus membebaskan diri mereka dari dominasi keluarga dan menetapkan sebuah identitas yang mandiri dari kewenangan keluarga. Masa remaja adalah masa dengan kemampuan bersosialisasi yang kuat terhadap teman dekat dan teman sebaya.
4.           Pengaruh Media Sosial Bagi Remaja
a.      Pengaruh Positif :
1)         Remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini.
2)         Memperluas jaringan pertemanan dan remaja akan menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia.
3)         Memudahkan dalam memperoleh informasi.Remaja menjadi mudah untuk memperoleh informasi yang ada di internet karena adanya blog atau website.
4)         Memudahkan remaja untuk sharing atau berbagi. Dengan adanya blog, remaja mudah berbagi mengenai pengalaman hidupnya dan berbagai hal lainnya yaitu dengan mempostingnya ke blog.
b.         Pengaruh Negatif
1)         Menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu.
2)         Situs jejaring sosial akan membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet.
3)         Menjadikan seorang remaja menjadi malas belajar karena sering menggunakan jejaring sosial untuk bermain game yang ada di situs tersebut.
4)         Semakin maraknya penipuan, pencemaran nama baik/penggunaan, kejahatan penculikan remaja putri, judi online dan kejahatan lainnya yang sangat marak terjadi akhir-akhir ini.
5)           Media sosial juga terkadang digunakan untuk bisnis prostitusi.
C.          Mengatasi Kecenderungan Remaja Di Media Sosial
              Solusi yang pertama kali adalah berusaha untuk membatasi diri, dimana jika para remaja sudah kecanduan dengan media sosial, maka harus membatasi waktu aksesnya, mulai kurangi bermain game dan update status.  Mulai mencari kesibukan yang lain misalnya seperti bermain bersama teman-teman dalam dunia nyata, ikut organisasi maupun mengerjakan tugas-tugas dari sekolah.
              Peran orang tua sangatlah penting, walau orang tua tidak menggunakan media sosial, tetapi orang tua harus lebih menjaga lingkungan dan pergaulan anak-anaknya dibantu dengan sahabat-sahabat terdekatnya sehingga jika ada perilaku dari anaknya tersebut berbeda, maka orang tua harus tanggap dan mencoba menghubungi sahabat terdekatnya.
              Mungkin bagi orang tua yang belum mengerti tentang teknologi internet, mempelajarinya merupakan tantangan tersendiri. Tetapi, agar dapat memantau anaknnya, sedikitnya para orang tua harus mengerti tentang internet. Belajarlah tentang bagaimana menggunakan email, chating atau memiliki akun media sosial. Dengan mengetahuinya, para orang tua juga dapat mengajari anaknya tentang hal ini. Bahkan orang tua dapat menjadi teman anaknya dimedia sosial, sehingga bisa sekaligus memantau setiap update yang dilakukan anaknya di media sosial. Orang tua juga seharusnya memberitahukan tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan media sosial. Orang tua harus mengingatkan anakya bahwa walaupun media sosial menarik, mereka harus mewaspadai bahaya media sosial. Salah satu caranya adalah dengan mengingatkan agar mereka tidak memberitahukan data pribadi secara lengkap kepada orang yang baru dikenal dan jangan mencantumkannya dalam profil pribadi. Peran orang tua selanjutnya adalah memberitahukan anaknya agar tidak menerima semua orang yang ingin menjadi teman dalam situs media sosialnya.
              Para orang tua juga tidak boleh membiarkan  anaknya mengakses internet tanpa pantauan secara langsung. Para orang tua yang meletakkan komputer dengan akses internet pada kamar anaknya merupakan kesalahan besar yang dilakukan orang tua. Anak yang belum mengerti sepenuhnya tentang bahaya media sosial, dapat secara diam-diam mengaksesnya tanpa sepengetahuan orang tuanya. Di kamar tidur, anak dapat secara bebas mengakses media sosial tanpa diketahui. Untuk mengurangi akibat hal ini, sebaiknya komputer diletakkan pada tempat yang ramai, misalnya di ruang keluarga.
              Tidaklah penting untuk memiliki teman yang banyak di dunia maya. Karena jika ada orang asing diterima sebagai teman media sosial, maka orang asing ini dapat lebih mudah mengakses profil dan berbagai informasi para kaum remaja. Para remaja tidak boleh pula telalu akrab dengan teman di internet atau bahkan menjalin hubungan yang serius hanya karena tertarik pada wajahnya, keahliannya atau hal lain yang belum tentu benar. Memiliki teman di dunia nyata jauh lebih terjamin dibanding berteman dengan orang yang muungkin menyembunyikan identitas aslinya di dunia maya.
              Beberapa cara lain untuk mengatasi kecenderungan para kalangan remaja di media sosial antara lain sebagai berikut :
1.       Mengetahui masalahnya
              Bagi sebagian orang saat merasa gundah dan gelisah akan berkurang jika, berinteraksi dengan media sosial. Masalah seperti ini yang harus ditemukan dan menggantikan dengan hal lain yang lebih positif lagi.
2.       Ubah pola kebiasaan online
              Jika kebiasaan para kalangan remaja menghabiskan waktu seharian untuk online di media sosial yang belum tentu arahnya, maka kita harus mulai merubah kebiasaan itu dengan membuat pola baru dimana misalnya, membaca email sebagai prioritas, dilanjutkan dengan membaca informasi berita setelah itu kita harus mulai berani untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak menjadi prioritas, namun aturan yang dibuat itu harus.
3.       Atur ulang jadwal rutinitas
              Biasanya para remaja yang kecanduan di media sosial tidak mempunyai jadwal yang teratur dalam kesehariannya. Oleh karena itu, para remaja harus mulai mengatur ulang jadwal rutinitasnya dengan baik dan seimbang, antara kewajiban dan hak.
          Dari pendapat diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam mengatasi kecenderungan remaja di media sosial peran orang tua sangat dibutuhkan, baik dalam mengontrol, mengawasi, maupun mendidik anaknya. Selain itu, cara mengatasi kecenderungan remaja di media sosial yaitu mengetahui masalahnya, ubah pola kebiasaan online dan atur ulang jadwal rutinitas.
D.          Batasan-batasan Remaja Terhadap Sosial Media
              Maraknya hal-hal negatif yang terjadi di sosial media, yang menjadikan remaja sebagai korban utama dari hal-hal negatif tersebut. Untuk itu semestinya para remaja dituntut untuk mengetahui batasan-batasan dalam berkomunikasi di media sosial. Adapun batasan-batasan remaja terhadap sosial media antara lain:
1)         Menggunakan teknologi yang dikuasai untuk menjalin hubungan yang telah intents dengan teman atau orang-ornag yang sebelumnya telah dikenal di dunia nyata.
2)         Ketika berada didalam rumah sebaiknya mengatur waktu sebaik-baiknya antara belajar dan memanfaatkan teknologi komunikasi seperti handphone, internet, dan lain-lain.
3)         Menghindari mengakses situs porno atau mendowload konten-konten porno.

BAB III
PENUTUP

A.          Kesimpulan
              Media sosial adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya (internet). Para pengguna media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi  dan membangun jaringan. Sedangakan remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
              Di kalangan remaja saat ini, media sosial biasa digunakan sebagai tempat curhat dan tempat untuk mencari teman-teman baru yang lebih banyak dan sangat cepat. Di media sosial, remaja sering curhat tentang percintaan, kekeluargaan, perasaan, dan lain-lain. Para remaja sering mengabadikan moment-moment penting dengan kamera handphone mereka, lalu mereka upload ke media sosial, agar teman-teman maya mereka tahu bahwa dia sedang di suatu tempat atau sedang melakukan sesuatu hal. Pengalaman membuktikan bahwa remaja yang sering mengungkapkan perasaannya di media sosial, baik itu perasaan marah, sedih, ataupun bahagia, mereka akan saling sindir dan bahkan akan memperburuk keadaan. Dampak positif penggunaan media sosial diantaranya adalah banyak para remaja yang menggunakan media sosial untuk memasarkan iklannya. Dampak negatif penggunaan sosial media di kalangan para remaja diantaranya adalah banyak para remaja yang kecanduan untuk menggunakan media sosial tanpa mengenal waktu sehingga menurunkan produktifitas dan rasa sosial diantara remaja pun berkurang.
              Peran orang tua sangatlah penting, walau orang tua tidak menggunakan media sosial, tetapi orang tua harus lebih menjaga lingkungan dan pergaulan anak-anaknya dibantu dengan sahabat-sahabat terdekatnya sehingga jika ada perilaku dari anaknya tersebut berbeda, maka orang tua harus tanggap dan mencoba menghubungi sahabat terdekatnya.

B.           Saran
              Seperti yang telah kita ketahui, jejaring sosial memiliki dampak positif dan negatif tersendiri dalam penggunaannya. Kita sebagai remaja, harus pandai-pandai dalam memilah-milah bagaimana penggunaan jejaring sosial yang baik dan benar supaya kita tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif. Jejaring sosial harus dimanfaatkan secara baik dan benar. Apabila itu dimanfaatkan dengan benar, maka banyak juga dampak positif yang bisa kita dapat. Kita juga dapat mengatur pola kegiatan kita, sehingga dapat lebih bermanfaat dan tidak membuang-buang waktu percuma dengan hal-hal yang kurang penting. Kita sebagai seorang remaja memilikki tugas utama yaitu belajar. Oleh sebab itu, kita tidak boleh meninggalkan tugas utama kita karena hal itu sangat bermanfaat bagi kita di masa depan. Memang tidak ada larangan tertulis yang melarang kita untuk mengakses atau bermain di jejaring sosial, namun alangkah baiknya jika kita bisa melakukan hal yang lebih bermanfaat. Orang tua seharusnya juga dapat berperan aktif dalam menentukan masa depan kita. Orang tua dapat melakukan pengawasan dan membimbing putra-putrinya dengan adanya dampak-dampak dari jejaring sosial. Dengan adanya bimbingan dari orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
Eko, Listiyono. 2013. “Pengaruh Media Sosial Bagi Dunia Remaja.” http://ekolistiyono.my.id, diakses 10 september 2014.
Fadhli. 2013. “Dampak Mesia Sosial Terhadap Kalangan Remaja.” http://tscumum2011.blogspot.com, diakses 7 September 2014.
Refri. 2013. “Mengatasi Dampak Media Sosial.” http://refrisavitri.blogspot.com, diakses 10 september 2014.
Selvi. 2013. “Solusi Untuk Mengatasi Dampak Media Sosial.” http://muda.kompasiana.com, diakses 9 september 2014.

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Pengaruh Media Sosial Pada Remaja"

  1. Thanks infonya. Oiya ngomongin media sosial, ternyata ada fakta menarik loh yang jarang terungkap ke permukaan. Katanya, media sosial itu bisa bikin seseorang jadi boros. Selengkapnya bisa temen-temen cek di sini: Media sosial bikin boros

    ReplyDelete